Sabtu, 26 November 2011

Ada yang Salah dengan 'Setan Merah'


Manchester United gagal mengamankan tiket ke babak 16 besar Liga Champions pekan ini setelah ditahan imbang Benfica. Eks kiper mereka, Mark Bosnich, menyebut ada yang salah dengan 'Setan Merah'.

Namun, kalau mau melihat catatan, performa MU masuk dalam kategori "awas", bukan hanya di Liga Champions saja. Hal serupa juga terjadi di Premier League.

Usai dihantam Manchester City 1-6, MU memang terus meraih kemenangan di tiga laga berikutnya. Namun, semuanya mereka raih dengan skor tipis 1-0. Setelah menang 1-0 atas Swansea, Ryan Giggs pun bersuara. Ia menyebut, The Red Devils belum tampil dengan kemampuan terbaik.

"Ada sesuatu yang salah di Manchester United dan mereka harus segera memperbaikinya," ujar Bosnich seperti dilansir ESPN Star.

Di Liga Champions, MU baru dua kali memetik kemenangan, yang mana keduanya diraih atas Otelul Galati, yang bisa dibilang tim terlemah di Grup C lantaran selalu menjadi bulan-bulanan tim lainnya.

Skuad arahan Sir Alex Ferguson itu juga gagal memaksimalkan dua laga kandang, di mana mereka ditahan Basel 3-3 dan terakhir diimbangi Benfica 2-2. Akibatnya, alih-alih memastikan diri lolos lebih dulu, mereka malah "memberikan" tiket ke babak 16 besar untuk Benfica.

"Anda selalu berharap mereka bakal tampil bagus setelah Natal. Tapi, jika mereka tidak bisa mendapatkan hasil ketika tandang ke Basel, mereka tak layak untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions," lanjut Bosnich.

"Saya tak akan terkejut jika Sir Alex terjun ke bursa transfer Januari untuk memperkuat pertahanan. Pertahanan mereka tampak selalu berubah, dan di Liga Champions mereka selalu kesulitan melawan tim yang bukan tim besar Eropa."

"Jika mereka melawan Barcelona atau Real Madrid dan bertahan seperti itu, mereka bisa memunguti bola dari jala seperti yang mereka alami ketika melawan Manchester City," simpul pria berkebangsaan Australia ini.

Sir Alex memang tercatat banyak melakukan rotasi dalam formasi empat bek di belakang. Tercatat, dalam 19 pertandingan pertama yang dilakoni MU di semua kompetisi, manajer asal Skotlandia itu sudah mencoba 15 kombinasi empat bek. Hal ini termasuk ketika dia memainkan Phil Jones dan Chris Smalling, yang aslinya adalah bek tengah, sebagai bek kanan.

Namun, tak semua setuju permasalahan MU ada di lini belakang. Beberapa berpendapat bahwa banyaknya serangan yang diterima adalah akibat bocornya lini tengah, di mana MU sama sekali tak punya seorang gelandang bertahan murni.

Tenaga luar biasa yang diperlihatkan mereka di awal musim, ketika meraih lima kemenangan berurutan--termasuk mengalahkan Arsenal 8-2 dan Chelsea 3-1--, belum diperlihatkan lagi seiring dengan cederanya Tom Cleverley dan menurunnya performa Anderson. Dua nama terakhir itu disebut sebagai faktor penting dari mengalirnya permainan MU di masa start musim.

Sumber: detiksport.com

Selasa, 22 November 2011

Surat untuk Kurnia Meiga, Egi, Tibo, dkk.



Kepada semua punggawa timnas U-23, ingatlah: sejarah hanya mengabadikan nama para juara. Maka, bertarunglah, menanglah, dan jadikan namamu abadi!

Yeah, sejarah memang kerap tak adil bagi mereka yang kalah, mereka yang mungkin sudah bertarung sekuatnya dan melawan dengan sebaik-baiknya. Tapi, apa boleh bikin, begitulah tabiat sejarah: ia hanya mencatat para pemenang, hanya mau mengabadikan para juara.

Kadang ada yang berkata kemenangan bukan segalanya. Ada juga yang bilang yang terpenting bermain dengan indah dan bertanding dengan penuh kegembiraan.

Perkataan seperti itu tak sepenuhnya salah. Tapi, Kawan, mungkin kau juga sudah sangat tahu: Indonesia sudah terlalu sering kalah dan akhirnya terbiasa menjadi pecundang. Sedihnya lagi, kekalahan yang datang seringkali bukan jenis "kekalahan yang indah", tapi kekalahan yang sebenar-benarnya kekalahan: kalah secara hasil, kalah secara permainan, dan tragisnya kadang diselimuti bau gajah yang tak sedap .

Dua puluh tahun sudah Indonesia berada dalam situasi seperti itu, 20 tahun sudah Indonesia tak merasakan pengalaman menjadi juara. Indonesia hanya pernah mengendus bau juaranya saja, tapi tak pernah benar-benar bisa merengkuhnya. Setelah 1991, beberapa kali Indonesia "nyaris" jadi juara, tapi tak lebih dari "nyaris", hanya "nyaris". Tidak di SEA Games, tidak di Piala AFF/Tiger. Semua serba "nyaris".

Karena terbiasa dengan "nyaris", itu pula yang selalu diulang-ulang dan diceritakan: nyaris mengalahkan Uni Soviet di Olimpiade 1956, nyaris lolos Olimpiade 1976, nyaris juara Piala AFF, dan nyaris-nyaris yang lain. Karena terbiasa dengan "nyaris" itu jugalah kita dilenakan oleh julukan-julukan yang simbolik saja: (pernah jadi) Macan Asia, negara gila bola, dll., dkk.

Karena itulah surat ini ingin berterus terang mengatakannya: Indonesia tak bisa terjerembab lebih lama dan terperosok lebih dalam lagi. Indonesia butuh sebuah pencapaian baru, sebuah tonggak, suatu milestone, yang dibangun oleh tangan dan kaki dari generasi terbaru. Karena kita tak bisa lagi terus menerus mengelap-elap peninggalan lama saat para jiran kita sudah melaju dan memancangkan target-target baru yang lebih jauh.

Apa boleh bikin! Beban itu kali ini memang ada di pundakmu. Ya, beban. Aku harus berterus terang mengatakannya karena tak ingin mengenteng-entengkan hanya sekadar untuk membesarkan hati. Lagi pula, aku juga tak ingin berpura-pura, kami tak ingin berpura-pura: Indonesia ingin gelar juara.

Hanya dengan itulah aku (mungkin juga Indonesia) akan mengingat nama kalian, mengenang sampai lama, sampai jauh di kemudian hari!

Sejarah itu, Kawan, hari ini sudah di depan ujung hidungmu. Hanya tinggal sejengkal lagi jaraknya dari jangkauan kedua tanganmu. Apakah kau sudah bisa mulai mencium baunya? Apakah kau sudah mulai dapat mengendus aromanya?

Kesempatan yang sudah amat dekat ini, peluang untuk diingat dan dikenang ini, mungkin tak akan datang sebanyak dua kali. Generasi berikutnya mungkin akan mendapat kesempatan serupa, tapi tak ada yang bisa menjamin kau akan mendapatkan kesempatan seperti ini sekali lagi. Siapa tahu ini akan jadi kesempatanmu satu-satunya.

Kawan, tentu kau tidak akan sudi menukar momen bersejarah ini dengan apa pun juga, bukan?

Jadi, bertandinglah seakan-akan laga final SEA Games 2011 adalah pertandingan terakhirmu. Menderita dan sekaratlah hanya untuk hari ini saja agar selanjutnya kau bisa menjalani sisa hidupmu sebagai seorang juara!

Bung, ayo, Bung!

===========

*Penulis adalah penyuka sejarah, penikmat sepakbola. Beredar di dunia maya dengan akun Twitter @zenrs

Sumber : detiksport.com

Sabtu, 19 November 2011

Gol Tunggal Chicharito Menangkan MU


 Manchester United berhasil membawa pulang angka penuh dalam lanjutan Liga Inggris. Melawat ke markas Swansea City, The Red Devils menang tipis dengan skor 1-0.

Swansea menjamu MU di Liberty Stadium, Minggu (20/11/2011) dinihari WIB. Javier "Chicharito" Hernandez jadi pahlawan dengan gol tunggalnya di menit 11.

Menurut catatan Soccernet, kedua tim memiliki penguasaan bola sama besarnya. Tapi MU punya jumlah tembakan lebih banyak 13:10 milik tim tuan rumah.

Dengan kemenangan ini, MU tetap berada di posisi kedua dengan nilai 29 dari 12 laganya, terpaut lima angka dari Manchester City di puncak klasemen.
Sementara Swansea turun ke peringkat 13 dengan koleksi nilai 13.

Susunan Pemain
SWANSEA: Vorm, Rangel, Williams, Monk, Taylor, Sinclair, Routledge (Allen 45') Gower (Dobbie 77'), Britton, Dyer, Graham.

MAN UNITED: De Gea, Jones, Ferdinand, Vidic, Evra (Fabio 51'), Nani, Park, Carrick, Giggs (Fletcher 76'), Rooney, Hernandez (Valencia 84').

Sumber : detiksport.com

Perjuangan 'Garuda Muda' Belum Selesai

Good Bye Vietnam! Ini Saatnya Indonesia Berpesta (Foto) - Indonesia_final_6.jpg
Pemain sayap timnas U-23 Indonesia, Oktovianus Maniani, dihadang pemain Vietnam dalam pertandingan semifinal SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (19/11/2011). Indonesia menang 2-0 dan lolos ke final, untuk berhadapan dengan Malaysia.
Good Bye Vietnam! Ini Saatnya Indonesia Berpesta (Foto) - Indonesia_final_7.jpg
Kapten Timnas U-23 Indonesia, Egi Melgiansyah, dihadang pemain Vietnam dalam laga semifinal SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (19/11/2011). Indonesia menang 2-0 dan lolos ke final, untuk berhadapan dengan Malaysia.

Good Bye Vietnam! Ini Saatnya Indonesia Berpesta (Foto) - Indonesia_final_3.jpg

Kemenangan gemilang Indonesia atas Vietnam memang sangat layak disyukuri. Namun, kemenangan itu tak boleh dirayakan terlalu lama karena 'Garuda Muda' masih punya satu pertandingan lagi.

Indonesia kini sudah menjejakkan kaki di final sepakbola SEA Games XXVI usai mengalahkan Vietnam 2-0 di semifinal, Sabtu (19/11/2011) malam WIB. Di partai puncak, Senin (21/11/2011) mendatang, Indonesia akan bertemu lagi dengan Malaysia yang lolos setelah menyingkirkan Myanmar.

"Malam ini juga, saya akan bicara dengan pemain saya. Lupakan pertandingan malam ini, lupakan, lupakan, dan lupakan," ucap pelatih Rahmad Darmawan seusai laga lawan Vietnam.

"Besok, kita akan melakukan recovery training dan mereka harus membantu dengan istirahat yang benar, mengonsumsi makanan yang benar. Dan kita akan melakukan aktivitas di hotel saja pada jam 4 sore. Jadi, malam ini saya akan beri istirahat yang baik buat pemain," sambungnya.

Rahmad berharap publik tanah air tak terlalu menyanjung keberhasilan timnya. Dengan satu laga tersisa melawan Malaysia, Egi Melgiansyah dkk. masih butuh satu kemenangan lagi untuk bisa merebut medali emas.

"Sekali lagi, ini belum selesai. Teman-teman tolong bantu kita untuk kita bisa menggapai cita-cita untuk memberi hadiah kepada masyarakat Indonesia dengan tidak terlalu mengangkat tim ini seperti sudah juara," pinta Rahmad.

"Saya mohon itu saja karena ini belum selesai. Belum ada apa-apanya. Kita belum buktikan bisa menang lawan Malaysia," tandasnya.

Lupakan Beckham! Timnas U-23 Fokus SEA Games

Timnas U-23 Indonesia

LA Galaxy dijadwalkan akan menghadapi Timnas U-23 pada laga eksebisi nanti. PSSI dan Mahaka Sport menunjuk Timnas U-23 sebagai bentuk apresiasi atas penampilan Pasukan Garuda Muda yang mengesankan di ajang SEA Games 2011.  
Ini tentunya akan menjadi pengalaman berharga bagi skuad asuhan Rahmad Darmawan. Patrich Wanggai dkk mendapat kesempatan emas untuk meladeni permainan Beckham, eks ikon Manchester United dan Kapten Timnas Inggris. Becks dalam kontrak tur ini wajib bermain minimal 45 menit.
Namun skuad Timnas U-23 belum mau memikirkan soal pertandingan langka tersebut. Ketika hal ini ditanyakan kepada bek kiri Diego Micheils, ia belum mau berkomentar.
"Sorry...tanyakan itu pada saya setelah SEA Games. Saya tidak memikirkan tentang pertandingan tersebut. Fokus saya dan teman-teman sekarang ini untuk memenangi SEA Games, itu lebih penting," kata Diego, yang berkesempatan terlibat head to head dengan Becks yang bermain sebagai sayap kanan. 
Saat ini Diego dkk memang harus fokus untuk merebut medali emas SEA Games 2011. Jika berhasil, itu akan menjadi nilai lebih saat menghadapi LA Galaxy. Inilah duel peraih medali emas kontra tim Major League Soccer (MLS) bersama bintang dunia David Beckham.

Jumat, 18 November 2011

Pasar di Asia mendongkrak pendapatan klub Manchester United


Cendera mata Manchester United



Manchester United menikmati keberhasilan di luar lapangan setelah mencatat peningkatan pendapatan sebagian besar karena pemasaran di Asia.

Pendapatan Manchester United dalam tiga bulan terakhir meningkat 16% menjadi £73,8 juta.
Direktur komersial United Richard Arnold mengatakan kekuatan 'nama' klub merupakan aset unik yang tidak dapat ditiru oleh klub-klub saingan.
Manchester United menikmati pangsa pasar besar di Asia antara lain dengan berbagai iklan dan bentuk pemasaran lain.
"Hanya ada satu Manchester United," kata Arnold. "Strategi klub adalah pengetahuan orang (tentang suatu klub) dan saya sangat beruntung bersama klub ini."
"Kerja keras membantu kami untuk sampai pada posisi seperti sekarang ini dan kami tengah merancang rencana masa depan."
"Saya tidak khawatir dengan klub-klub lain dan kami hanya fokuskan pada masa depan," tambahnya.
Dalam musim pertandingan lalu, United mencatat pendapatan £331,4 juta dan keuntungan £110,9 juta dengan keberhasilan sebagai juara liga dan finalis Liga Champions.
Manchester United ditundukkan Barcelona dalam final Liga Champions musim pertandingan lalu.
Namun menyamai rekor pendapatan itu akan sulit karena dominasi di liga Inggris dibayang-bayangi oleh kekuatan Manchester City yang membantai Manchester United 6-1 bulan lalu.

Kamis, 17 November 2011

Trio Papua mungkin diistirahatkan lawan Malaysia


Timnas U-23 Indonesia

Penonton diperkirakan banjiri Gelora Bung Karno karena antusias melihat timnas melawan malaysia.

Trio Papua -Patrich Wanggai, Titus Bonai, Okto Maniani- mungkin tidak akan merumput dalam laga grup Sea Games malam ini dalam babak grup U-23 melawan timnas muda Malaysia.

Strategi utama timnas merah putih, menurut manajer tim U-23 Roso Daras, adalah memberi kesempatan pada pemain yang baru diturunkan setengah atau bahkan belum pernah merasakan pertandingan, untuk melawan Malaysia.

"Kita dalam posisi tanpa beban karena sudah pasti lolos babak grup, karena itu kita ingin gunakan kesempatan ini untuk rotasi pemain,"kata Roso.

Meski demikian, menurut Roso, timnas sangat memahami keingin masyarakat untuk melihat garuda juara melawan tim harimau malaya.

"Apalagi sejak awal Sea Games mereka selalu jadi musuh bebuyutan kita,"tambahnya.

"Kita akan turun 100 persen, siapa pun pemain yang akan mendapat kesempatan nanti,"janjinya, sambil mengatakan lini garuda muda selengkapnya baru diumumkan pukul 16.00 wib sore nanti.

Dalam kalkulasi pelatih Rahmad Darmawan, tambah Roso, muncul nama seperti Yongki Ariwibowo yang bila turun bermain memegang ban kapten.

Mantan striker Arema yang juga pernah bermain untuk timnas senior itu menurut Roso berkesempatan turun malam nanti.

Dan karena posisinya sama dengan Wanggai dan Bonai, maka peluang mengistirahatkan dua striker andalan itu menjadi terbuka.

"Masyarakat harus paham, target kita bukan menang melawan Malaysia. Target kita adalah emas dalam Sea Games ini,"tegas Roso.

Disimpan

Tidak seperti Indonesia, Timnas Malaysia masih berpeluang gagal lolos ke babak selanjutnya, meski peluangnya kecil.

Mereka dipastikan akan bermain ngotot untuk menggondol kemenangan malam nanti.

Namun bagi skuad garuda muda pertandingan malam nanti justru dipandang punya peluang untuk menciptakan jebatan kartu kuning maupun merah bagi pemainnya.

"Ini kan beresiko sekali, kita lebih baik berjaga-jaga untuk menciptakan barisan terbaik pada final nanti," tegas Roso.

Itu berarti, meski trio Papua dianggap masih saktiuntuk skuad merah-putih, kemungkinan menyimpan mereka dari lapangan disiapkan sebagai opsi untuk mengantisipasi timbulnya jebakan kartu kuning maupun merah.

"Pokoknya kita minta fans memahami dan tetap mendukung lah, kita akan tetap tampil 100%," janji Roso.

Laga malam ini banyak ditunggu penggila bola tanah air karena akan merupakan kesempatan untuk membalas kekalahan menyakitkan pada final AFF Desember lalu, dimana Malaysia mengandaskan mimpi Indonesia untuk meraih gelar juara.

Sumber : detiksport.com